Rabu, 30 Maret 2011

Kebijakan Perdagangan Internasional

     Kebijakan adalah suatu kecermatan, ketelitian, dan langkah yang di ambil untuk mengatasi suatu masalah. Kebijakan diambil berdasarkan fakta-fakta dan pengalaman masa lalu. Berdasarkan pengertian kebijakan tersebut, kebijakan perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.

     Jenis-jenis kebijakan dapat diberlakukan untuk impor dan ekspor yaitu ;

a. Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor
         Ada beberapa keburukan mengimpor suatu barang. Salah satunya adalah perusahaan dalam negeri yang memproduksi jenis barang yang sama akan gulung tikar karena kalah bersaing dengan barang impor. Untuk itulah, pemerintah harus melindungi atau bertindak untuk mengatasi keburukan itu dengan jalan memberi perlindungan (proteksi). Perlindungan itu banyak jenisnya, yaitu :
(1) Kuota merupakan jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam satu
     masa atau suatu waktu tertentu. Jadi, kuota dalam impor adalah total
     jumlah barang yang dapat diimpor dalam masa tertentu. Ketika
     diberlakukan perdagangan bebas, kuota tidak dapat dipakai lagi karena
     dapat menghambat perdagangan internasional.
(2) Tarif. Kebijakan tarif diambil pemerintah dengan menetapkan tarif tinggi
     untuk mengimpor suatu jenis barang. Dengan pengenaan tarif ini, harga
     barang impor menjadi mahal, sehingga barang sejenis yang diproduksi
     di dalam negeri akan memiliki daya saing dan dibeli konsumen. Penganut
     perdagangan bebas mengenakan tarif yang rendah atas barang-barang
     impor. Sebaliknya, begara proteksionis mengenakan tarif yang tinggi untuk
     barang impor.
(3) Subsidi. Karena ada perbedaan harga antara barang impor dan barang
     dalam negeri, ada kemungkinan harga brang impor lebih murah daripada
     harga barang produksi dalam negeri. Supaya harga barang produksi dalam
     negeri dapat ditekan, pemerintah dapat memberi subsidi pada produsen
     dalam negeri. Dengan pemberian subsidi ini, harga barang dalam negeri
     menjadi murah.
(4) Larangan impor. Dengan berbagai alasan, ada barang tertentu yang
     dilarang diimpor. Misalnya, barang-barang yang berbahaya untuk
     masyarakat. Larangan impor bisa jadi dilakukan untuk membalas tindakan
     negara lain yang telah lebih dulu melarang impor barang suatu negara.
     Selain itu, larangan impor dapat pula dilakukan untuk menghemat devisa.

b. Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor
       Sama halnya dengan kebijakan perdagangan internasional di bidang impor, kebijakan di bidang ekspor juga ditujukan untuk melindungi produksi dalam negeri disamping memperoleh keuntungan. Beberapa kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor, yaitu :
(1) Diskriminasi harga, adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang
     yang berbeda untuk suatu negara dengan negara lainnya. Untuk barang
     yang sama, harga untuk negara yang satu lebih mahal atau lebih murah
     daripada negara lainnya. Hal ini dilakukan atas dasar perjanjian atau dalam
     rangka perang aktif.
(2) Pemberian premi (subsidi). Kebijakan pemerintah untuk memajukan ekspor
     adalah dengan memberi premi kepada badan usaha yang melakukan
     ekspor. Pemberian premi (subsidi) itu antara lain berupa bantuan biaya
     produksi serta pembebasan pajak dan fasilitas lain, dengan tujuan agar
     barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.
(3) Dumping adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan
     menetapkan barang ekspor (harga baranag diluar negeri) lebih murah
     daripada harga didalam negeri. Cara ini hanya dapt dilakukan bila pasar
     dalam negeri dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah.
(4) Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan dimana masing-masing
     pemerintah memberi kebebasan daam ekspor dan impor.
(5) Larangan ekspor merupakan kebijakan atas suatu negara untuk melarang
     ekspor barang barang-barang tertentu ke luar negeri. Penyebabnya bisa
     karena alasan ekonomi, politik, sosial dan budaya.

4 komentar:

  1. terima kasih ya, sangat membatu saya mencari materi,,,

    rizalm09.student.ipb.ac.id

    BalasHapus
  2. ditambahin contoh barangnya dong, permasing" bidangnya. mksh

    BalasHapus
  3. makasih buat ayuk laraz sekar arum wahyuni :)

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus