Kamis, 24 Maret 2011

Kebijakan Moneter

   Kebijakan berasal dari kata bijak ditambah dengan imbuhanke-an. Bijak artinya pandai, mahir, atau selalu menggunakan akal budi. Sedangkan kebijakan artinya kepandaian atau kemahiran. Moneter artinya keuangan atau mengenali keuangan. Jadi, menurut arti katanya kebijakan moneter adalah kepandaian mengenai keuangan.
    Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil penguasa moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang. Caranya adalah dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter, seperti operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, batas maksimum pemberian kredit, dan moral suasion.
    Melalui instrumen-instrumen tersebut akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang ini pada akhirnya akan memengaruhi kestabilan moneter agar lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
  Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan neraca pembayaran, dan perbaikan kualitas kerja.

   Secara garis besar, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan bergairahnya dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja. Jika secara rinci, tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut.

a. Menjaga stabilitas ekonomi
     Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.

b. Menjaga stabilitas harga
     Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan menghasilkan harga.
      Ada kalanya harga itu naik turun tidak beraturan sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Kalau harga cenderung naik secara terus-menerus, maka orang akan membelanjakan semua uangnya yang justru mengakibatkan gejala ekonomi yang disebut inflasi.

c. Meningkatkan kesempatan kerja
     Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.

d. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
      Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing maka harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

Ada dua jenis kebijakan moneter, yaitu tight money policy dan easy money policy.
  • Tight money policy (kebijakan uang ketat) adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan menaikkan suku bunga, menjual SBI, menaikkan cadangan kas, dan membatasi pemberian kredit.
  • Easy money policy (kebijakan uang longgar) adalah kebijakan yang di ambil bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan uang longgar ini dapat berupa penurunan tingkat suku bunga (kebijakan diskonto), pembelian surat-surat berharga (kebijakan pasar terbuka), penurunan cadangan kas (kebijakan cash ratio), dan kelonggaran pemberian kredit.
Agar tujuan kebijakan moneter dapat tercapai, bank sentral dapat menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter seperti berikut.


a. Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation)
    adalah kebijakan bank sentral di bidang moneter dengan cara menjual atau membeli surat berharga di pasar modal untuk memengaruhi jumlah uang beredar.

b. Kebijakan diskonto (discount policy)
     adalah kebijakan bank sentral di bidang moneter yang menaikkan atau menurunkan suku bunga bank umum untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar.

c. Kebijakan cadangan kas
    adalah kebijakan bank sentral di bidang moneter yang menaikkan atau menurunkan cadangan kas bank umum untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar.

d. Kebijakan kredit ketat
    adalah kebijakan bank sentral di bidang moneter yang mengontrol pengucuran kredit oleh bank umum kepada masyarakat yang bertujuan memengaruhi jumlah uang yang beredar. Pengucuran kredit harus memenuhi 5 syarat, yaitu : Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economiy.

e. Kebijakan dorongan moral (moral suasion)
     adalah kebijakan bank sentral di bidang moneter yang dapat juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isi pengumuman, pidato, dan edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan pinjaman tabungan ataupun melepaskan pinjaman.

Selain kebijakan-kebijakan yang disebutkan di atas, untuk mengatasi kebijakan moneter, dapat juga di lakukan Kebijakan Senering yaitu kebijakan pengguntingan nilai uang. Cara ini biasa ditempuh jika tingkat inflasi telah mencapai di atas 100% setahun (hyperinflation).


Jadi, dalam mengatasi kebijakan moneter perlu kebijakan yang tepat untuk setiap kondisinya yang bertujuan agar dapat berlangung kestabilan ekonomi yang ditandai dengan bergairahnya dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja.

1 komentar:

  1. Emang pada dasarnya tujuan dibuatnya kebijakan moneter untuk ngatur keuangan negara, dan pengembangannya (secara langsung atau tidak langsung).
    Thank you udah buat pembahasan ini, untuk kedepannya mungkin penulis bisa mengangkat fenomena fintech sebagai literasi keuangan dan dampaknya terhadap kebijakan-kebijakan yang ada. Contohnya seperti ini :
    Resiko investasi di peer to peer lending
    But overall udah keren bgt pembahasannya, saya langsung ngerti.
    Semoga membantu untuk kemajuan literasi penulis juga ya!

    Thanks!

    BalasHapus